Take a Breath

by

Selama enam bulan kemarin, Maret sampai dengan Agustus, saya dan Sky bagai mengalami hidup segan mati tak mau. Halah! Hehehe… Beginilah nasib buruh kecil kalau ingin punya sesuatu yang harganya mahal sedikit. Benar-benar harus mengencangkan ikat pinggang. Potong sana sini untuk pengeluaran. Jangankan makan di Obonk Steak, makan mie ayam di pinggir jalan pun harus ditahan-tahan. Hahaha!

Selama enam bulan itu gaji yang kami terima tiap bulan hanya mengalir seperti air. Mampir sebentar di rekening tabungan, lantas kemudian diambil untuk kembali dibayarkan. Huhuhu… Tapi yah mau bagaimana lagi, semua memang resiko dari keputusan yang kami ambil awal tahun 2008 ini.

Hmm pernah dengar apertemen bersubsidi? Proyek yang lebih dikenal dengan sebutan Rusunami (Rumah susun sederhana milik) ini memang baru dikembangkan oleh pemerintah. Namun demikian sudah ada beberapa tower apartemen yang mulai di bangun di wilayah Jakarta, Bekasi dan sekitarnya sampai dengan bulan September 2008.

Nah, ceritanya kami sepakat untuk mengambil salah satu unit apartemen mungil itu. Lokasinya di Kalimalang, daerah perbatasan Jakarta – Bekasi. Pertimbangan sederhananya sih karena lokasi itu yang paling tepat untuk saya dan Sky. Secara dari sana ke kantor saya cukup naik angkutan umum satu kali. Begitupula dengan Sky, cukup naik mikrolet satu kali untuk menuju tempat jemputan kantornya menunggu. Well, tentu saja masih ada pertimbangan lainnya. Ini, ini, itu dan itu.

Pro-kontra pastinya. Banyak yang mendukung keputusan yang kami ambil. Namun banyak juga yang menyayangkan. Okelah. Apapun (makanannya, minumnya teh…stop! dilarang pasang iklan di blog gue! hahaha) pendapat mereka tetap kami dengarkan. Kami percaya mereka memberi masukan karena menginginkan yang terbaik buat kami. Tapi kami sudah dewasa kan? Berilah kepercayaan pada kami untuk memutuskan mana yang baik atau buruk menurut pandangan kami (pletak! ngomong apa sih kamu dee???? gyahahaha!!!! ).

Dan keputusan yang kami ambil ternyata merupakan keputusan yang sangat besar. Yup. Akibat dari keputusan itu sementara kami harus mengubah gaya hidup. Tidak ada lagi beli beli sesuatu yang tidak benar-benar diperlukan. Tidak ada lagi tempat-tempat favorit yang bisa dikunjungi. Tidak ada lagi ini. Tidak ada lagi itu. Pokoknya semua mesti di kontrol secermat mungkin. Hiks!

Tapi untunglah sekarang masa-masa itu sudah berakhir (hip hip horay!). Mulai 31 Agustus kemarin kami bisa menarik nafas panjang lagi. Minimal bisa lah nanti merayakan Idul Fitri dengan sedikit kastengel di meja. Fiuh…. Hehehe… Ok, it is the time, dee! It’s time to take a breath…. A deep…breath…. Yay!

18 Responses to “Take a Breath”

  1. Sky Says:

    hehehe sudah diposting juga ternyata :D, terus yang satu lagi kan belum?

  2. bisma Says:

    Selalu akan ada jeda-jeda di sela pergulatan hidup.

    Sekarang sesudah menghela nafas, waktunya untuk lari lagi…(larinya terserah mo marathon or sprint…hehehe).

  3. natazya Says:

    waaaah senengnyaaaa udah punya properti sendiri dong!!!

    hmmm… di bandung blom ada yah….

    ih moga moga taun depan ada!

    *dan giliran mengencangkan ikat pinggang deh 😆

  4. Sky Says:

    @natazya: di bandung kan juga ada? kalo ngga salah di daerah buah batu dan banjaran

  5. Sky Says:

    oia rusunami pertama di bandung itu yang di ranca engkek…

  6. linda Says:

    semoga dimudahkan dan dilancarkan segala urusannya ya Dee 🙂

  7. senny Says:

    wuaahhh enak bgt ya udh punya properti sendiri… gue kapan yaa?

  8. Epat Says:

    selametan…selametan 😀

  9. kenny Says:

    nafasnya skr terasa lebih menyegarkan ya drpd sbl ada rusunani, selamat ya

  10. mata Says:

    makan makan,…
    buka puasa bareng… ckckckkc

  11. warmorning Says:

    rumah baru yah ? kapan selametannya ??? ah selamat buat kalian.. 🙂

  12. syelviapoe3 Says:

    Syukurlah…kiran masih lama ‘angsuran’nya kudu dibayarkan, mbak

    Segala sesuatu yang dilakukan dengan penuh kesabaran itu memang berbuah manis, ya (eh..kok jadi kayak iklan, ya…he..he..)

    Jadi kapan, nih, rencananya mo nempati ‘hunian’ baru ?
    Ckkk…ckk

  13. dee Says:

    @ bisma : larinya nanti aja deh kang, sekarang mau santai dulu 😀

    @ natazya : ternyata di bandung ada tuh nat kata sky. ayo siap2 beli ikat pinggangnya hehe

    @ linda : makasih mbak…

    @ senny : waktu loe akan tiba sen… akan tiba… semangattt!!!

    @ epat : epat yang bagian baca2 doanya ya… 🙂

    @ mata : ayo aja, mata yang ke jakarta apa saya yang ke solo? hehe apa di rumah masing2 aja? 😀

    @ warmorning : weh makasih pak… kapan mau main2 kesini? 😀

    @ putri : yang lunas baru dp-nya put… hihihi

  14. Manik Says:

    Wah… keknya seru yah 😀
    btw, poto2nya koq gak diposting sekalian? 😉

  15. iman Brotoseno Says:

    yang penting punya tempat tinggal, dapat dibanggakan, daripada Pondok Mertua Indah.
    Semua berawal dari yang ekcil, Insya Allah suatu waktu bisa rumah PI beneran

  16. Edi Psw Says:

    Di Jakarta kalau beli rumah di perumahan, mahal ya?
    Btw, selamat nih, kapan syukurannya?

  17. Muda Bentara Says:

    Wahhh …. selmat di huni yah mbak …

  18. OpPIE Says:

    Waaah, dah punya rumah sendiri… Congrats..
    Gw kapan ye..
    *sedih*

Leave a comment