Archive for June, 2008

Dr. Seuss’ Horton Hears A Who!

June 30, 2008

HortonAkhirnya kesampaian juga saya nonton film Horton ini. Padahal saya dari dulu sudah kepingin nonton film animasi 3 dimensi dari 20th Century Fox. ini, yang kemarin pernah sukses menggarap Ice Age dan Ice Age 2: The Meltdown. Jadi setelah terlewat di bioskop kesayangan anda, minggu lalu saya iseng2 cari dvdnya, dan ternyata ketemu. Alhasil saya pun sukses menonton Dr Seuss’ Horton Hears A Who di akhir pekan. Film ini adalah film adaptasi yang diangkat dari buku anak yang ditulis oleh Dr Seuss. Buku lainnya yang juga telah diangkat ke layar lebar diantaranya adalah How The Grinch Stole Christmas dan The Cat in the Hat.

Ceritanya tentang Horton, gajah lucu nan imut yang tinggal di hutan Nool. Suatu hari tanpa disengaja dia mendengar suara2 dari segumpal debu yang terbang di hadapannya. Selidik punya selidik, suara tersebut ternyata berasal dari kehidupan mikroskopik yang ada di debu tersebut. Ironisnya, Horton yang berasal dari dunia yang lebih besar, malah memiliki kehidupan yang primitif di alam bebas, sedangkan kehidupan mikro tersebut telah mengenali peradaban canggih dan hidup berkoloni di sebuah kota “besar” yang bernama Whoville.

(more…)

Back to E51

June 27, 2008

Setelah menimbang-nimbang, akhirnya ponsel favorit saya kembali lagi menjadi Nokia E51. Ya benar fiturnya memang tidak sehebat N78 yang saya bahas sebelumnya. Tapi ponsel seri bisnis yang juga cocok untuk regular user ini memiliki beberapa keunggulan seperti keypadnya yang sangat nyaman dipencet, desainnya yang elegan dan tentunya harganya yang lebih terjangkau.

E51 juga dipersenjatai ARM prosesor dan memiliki memori SDRAM untuk menjalankan sistem operasi Symbian s60 v.3 dan aplikasi2 lainnya dengan cepat dan tanpa hambatan. Kelemahan utama posel ini terletak pada kameranya, 2MP non autofocus, jadi jangan harapkan hasilnya setajam ponsel2 Nokia lain yang dibekali dengan lensa Carl Zeiss. Bahkan kamera 2MP nokia seringkali masih kalah tajam dengan kamera 1,3MP milik ponsel Samsung.

(more…)

Arsip yang Bikin Pusing

June 27, 2008

Yup, inilah pekerjaan yang paling saya benci selama bekerja di bagian akuntansi. Mengurus arsip berarti harus berurusan dengan gudang, timbunan ordner lengkap dengan debu dan kadang satu pake juga dengan penghuninya (kecoak dkk hehehe). Tapi yang paling mengganggu tentunya adalah debu, salah2 masuk hidung bisa menyebabkan bersin2 dan kalau keterusan, bencana flu datang membayangi. Gaaah, menyebalkan sekali. (more…)

Family Movies

June 25, 2008

Libur telah tiba.

Buat pecinta film seperti saya liburan anak sekolah berarti satu hal… Banjirnya family movies di televisi lokal, yeeeeeeaaaahhh. Saatnya untuk memanjakan diri menyaksikan film2 keluarga yang mungkin belum sempat saya saksikan. Karena bisa dibilang saya ini pecinta film2 keluaraga hehe ya betul, bocah kecil dalam diri saya memang sulit untuk dihapus begitu saja. Karena itulah saya sulit jika disuruh untuk mereview film2 keluarga, mungkin hampir semua film keluarga yang pernah saya tonton mendapat rating yang bagus. Entah mengapa, saya selalu merasa nyaman saat menyaksikan film2 keluaraga, yang saya pikir sudah agak jarang muncul di bioskop akhir2 ini (dalam hal ini saya mengkhususkan film2 keluarga yang mengandung unsur live action, bukan yang murni animasi seperti Rattatouille, Finding Nemo, Shrek, dll).

Sabtu-Minggu tanggal 14-15 Juni 2008 kemarin, TransTV memutar film Stuart Little 1-2. Tetapi saya hanya menyaksikan Stuart Little 2, tidak apa2 karena prequelnya sudah saya saksikan sebelumnya. Sebenarnya SL2 juga sudah sangat sering diputar di TV lokal, entah berapa kali, tapi semuanya terlewat oleh saya, akhirnya baru minggu lalu saya sempat menyaksikan. Banyak kritikus yang mereview buruk SL2, hmm, memang sih menurut saya SL2 sepertinya terlalu mengandalkan grafis / CGI tanpa didukung cerita yang kuat dan orisinalitas seperti SL1. Tapi tetap saja, saya sangat enjoy ketika menyaksikan SL2. Ya, rasanya saya tidak akan bisa obyektif dalam mereview film2 keluarga.

Apa sih film keluarga favorit anda? Saya sangat suka dengan Home Alone, wah Chris Colombus memang keren banget dalam menyutradarai film ini, belum lagi akting Macaulay Culkin yang sangat ekspresif. Walaupun saya telah memiliki DVDnya, tetap saja kalau diputar di TV, saya berusaha menyempatkan diri untuk nonton lagi (aneh ya?). Selain itu hmmm, masih ingat petualangan paus orca imut bernama Willy? Dulu Free Willy adalah film keluarga yang sangat populer di jamannya. Selain cerita dan visualisasi yang menarik, film ini juga didukung oleh kumpulan lagu soundtrack yang aduhai.

Tapi jangan tanya kalau Trans7 memutar film2 keluarga, huh, malas saya dengan TV yang satu ini. Sudah sering memotong scene tanpa sebab, dialognya didubbing pula ke Bahasa Indonesia (bukannya saya anti Inonesia, tapi ekspresi dubbernya mati gaya jika dibanding aslinya). Memang sih modenya bilingual, tapi tetap saja repot karena English saya masih di bawah standar, jadi agak kesulitan juga untuk memahami dialognya 100% tanpa subtitle. Walaupun film2 keluarga level englishnya paling2 hanya basic-intermediate hehe… Tapi tetap saja saya lebih prefer yang memakai subtitle.

Nah, anak2, selamat menikmati liburan yah, jangan lewatkan film2 keluarga yang mencerahkan dan nikmati sensasi kenyamanannya.

Our Biggest Decision, Yet

June 23, 2008

Ya, mungkin inilah keputusan terbesar yang pernah saya dan istri saya ambil. Transaksi ini bernilai jutaan rupiah. Halah apaan seh hehehe tidak, kami kemarin hanya memutuskan untuk membeli sebuah unit apartemen mungil bersubsidi, luasnya hanya 36 m2. di daerah perbatasan antara Jakarta dan Bekasi. Yah memang saya nekat untuk menjadi kelinci percobaan. Apartemen bersubsidi atau yang lebih dikenal dengan nama Rusunami (rumah susun sederhana hak milik) ini memang merupakan proyek baru pemerintah. Sudah ada beberapa tower yang dibangun di seantero jakarta, bekasi dan bandung. Tapi yang jelas proyek ini belum bisa dikatan settle, karena memang baru saja dimulai. Tapi ya itu tadi, saya nekat menganggap dan berharap bahwa proyek ini akan berjalan sukses, sehingga bisa terwujud dan akhirnya bisa nyaman untuk dijaikan tempat tinggal bagi keluarga kecil.

Indonesia bukan Jepang, Indonesia juga bukan Amerika. Cukup banyak yang tidak setuju ketika kami memutuskan untuk membeli rusun 15 lantai ini. Mereka menyayangkan keputusan kami yang tidak membeli rumah tanah konvensional biasa saja. Saya mengerti bahwa bangsa Indonesia memang belum terbiasa untuk tinggal di flat layaknya penduduk Jepang dan Amerika. Yang menjadi bahan pertimbangan saya dalam membeli rusun ini tidak lain adalah kepraktisannya saja. Lokasinya sangat dekat dengan tempat saya menunggu jemputan, selain itu lokasinya juga sangat dekat dengan tempat istri saya bekerja. Dengan harga yang sama, saya jelas tidak akan dapat menemukan lokasi sestrategis ini jika memaksakan diri untuk membeli rumah konvensional.

Dengan harga tersebut paling2 saya hanya dapat membeli sebuah rumah konvensional di daerah bekasi timur atau bahkan utara. Saya sih sebenarnya tidak terlalu masalah, karena jemputan kantor juga melalui jalur bekasi barat, tapi kasihan istri yang harus menempuh perjalanan panajang menuju Jakarta Timur, capek di jalan istilahnya. Saya juga beranggapan lelah di jalan pasti akan menrunkan kualitas hidup. Ya, akhirnya hal inilah yang membuat saya nekat membeli sebuah unit Rusunami. Toh hitung2 sebagai investasi untuk di masa yang akan datang.

Saya hanya bisa berharap dan berdoa agar proyek ini dapat berjalan lancar dan sukses di kemudian hari. Maka tak sia2 lah pengorbanan saya untuk membayar cicilan uang muka yang selama ini saya rasakan sangat berat. Saya dan istri benar2 “berdarah-darah’ lah istilah kerennya hehehe habis bagaimana tidak, cicilan DPnya tiap bulan masih lebih besar daripada gaji kami berdua digabung. Yah, tapi hidup adalah perjuangan bukan? Sedikit pengorbanan akan menjadikan hidup semakin manis untuk dijalani. Ya Allah, semoga kami akan beroleh kepuasan dan keberkahan di akhir perjalanan.

Amin.