Libur telah tiba.
Buat pecinta film seperti saya liburan anak sekolah berarti satu hal… Banjirnya family movies di televisi lokal, yeeeeeeaaaahhh. Saatnya untuk memanjakan diri menyaksikan film2 keluarga yang mungkin belum sempat saya saksikan. Karena bisa dibilang saya ini pecinta film2 keluaraga hehe ya betul, bocah kecil dalam diri saya memang sulit untuk dihapus begitu saja. Karena itulah saya sulit jika disuruh untuk mereview film2 keluarga, mungkin hampir semua film keluarga yang pernah saya tonton mendapat rating yang bagus. Entah mengapa, saya selalu merasa nyaman saat menyaksikan film2 keluaraga, yang saya pikir sudah agak jarang muncul di bioskop akhir2 ini (dalam hal ini saya mengkhususkan film2 keluarga yang mengandung unsur live action, bukan yang murni animasi seperti Rattatouille, Finding Nemo, Shrek, dll).
Sabtu-Minggu tanggal 14-15 Juni 2008 kemarin, TransTV memutar film Stuart Little 1-2. Tetapi saya hanya menyaksikan Stuart Little 2, tidak apa2 karena prequelnya sudah saya saksikan sebelumnya. Sebenarnya SL2 juga sudah sangat sering diputar di TV lokal, entah berapa kali, tapi semuanya terlewat oleh saya, akhirnya baru minggu lalu saya sempat menyaksikan. Banyak kritikus yang mereview buruk SL2, hmm, memang sih menurut saya SL2 sepertinya terlalu mengandalkan grafis / CGI tanpa didukung cerita yang kuat dan orisinalitas seperti SL1. Tapi tetap saja, saya sangat enjoy ketika menyaksikan SL2. Ya, rasanya saya tidak akan bisa obyektif dalam mereview film2 keluarga.
Apa sih film keluarga favorit anda? Saya sangat suka dengan Home Alone, wah Chris Colombus memang keren banget dalam menyutradarai film ini, belum lagi akting Macaulay Culkin yang sangat ekspresif. Walaupun saya telah memiliki DVDnya, tetap saja kalau diputar di TV, saya berusaha menyempatkan diri untuk nonton lagi (aneh ya?). Selain itu hmmm, masih ingat petualangan paus orca imut bernama Willy? Dulu Free Willy adalah film keluarga yang sangat populer di jamannya. Selain cerita dan visualisasi yang menarik, film ini juga didukung oleh kumpulan lagu soundtrack yang aduhai.
Tapi jangan tanya kalau Trans7 memutar film2 keluarga, huh, malas saya dengan TV yang satu ini. Sudah sering memotong scene tanpa sebab, dialognya didubbing pula ke Bahasa Indonesia (bukannya saya anti Inonesia, tapi ekspresi dubbernya mati gaya jika dibanding aslinya). Memang sih modenya bilingual, tapi tetap saja repot karena English saya masih di bawah standar, jadi agak kesulitan juga untuk memahami dialognya 100% tanpa subtitle. Walaupun film2 keluarga level englishnya paling2 hanya basic-intermediate hehe… Tapi tetap saja saya lebih prefer yang memakai subtitle.
Nah, anak2, selamat menikmati liburan yah, jangan lewatkan film2 keluarga yang mencerahkan dan nikmati sensasi kenyamanannya.