Why I Do Love My Wife. [Year #1]

January 5, 2009 by

Cantik? Baik? Punya penghasilan sendiri… matre lu Sky 

Ya mungkin saja, tapi rasanya ada alasan yang lebih kuat daripada itu bagi saya untuk mencintai Dee…

Mungkin tidak hanya saya, tetapi semua suami punya alasan yang sama dengan saya untuk mencintai istri orang lain nya masing2…

Dan alasan itu adalah, karena saya nyaman berada di sampingnya. Saya merasa nyaman karena saya bisa menjadi diri saya sendiri bila berada di sampingnya. Tidak perlu bersusah payah untuk menjadi orang lain. Semua masih sama seperti ketika belasan tahun yang lalu saya nekat untuk menelponnya demi meminta contekan darinya… Masih, kami masih seperti dua orang sahabat walaupun kini kami telah resmi menjadi sepasang suami-istri.

Alasan kedua, ah… Mudah sekali rasanya membuat ia tersenyum dan tertawa. Oke, suami mana sih yang tidak suka bila berhasil membuat istrinya tertawa?

Alasan2 di atas terdengar sangat remeh temeh bukan? Tapi entah mengapa, hal2 kecil tersebut bisa menjadi alasan yang kuat bagi saya untuk tetap mencintai Dee, menjelang beberapa jam menuju ultah perkawinan kami yang pertama.

Love U, Dee…

…Sky

Take a Breath

September 3, 2008 by

Selama enam bulan kemarin, Maret sampai dengan Agustus, saya dan Sky bagai mengalami hidup segan mati tak mau. Halah! Hehehe… Beginilah nasib buruh kecil kalau ingin punya sesuatu yang harganya mahal sedikit. Benar-benar harus mengencangkan ikat pinggang. Potong sana sini untuk pengeluaran. Jangankan makan di Obonk Steak, makan mie ayam di pinggir jalan pun harus ditahan-tahan. Hahaha!

Selama enam bulan itu gaji yang kami terima tiap bulan hanya mengalir seperti air. Mampir sebentar di rekening tabungan, lantas kemudian diambil untuk kembali dibayarkan. Huhuhu… Tapi yah mau bagaimana lagi, semua memang resiko dari keputusan yang kami ambil awal tahun 2008 ini.

Hmm pernah dengar apertemen bersubsidi? Proyek yang lebih dikenal dengan sebutan Rusunami (Rumah susun sederhana milik) ini memang baru dikembangkan oleh pemerintah. Namun demikian sudah ada beberapa tower apartemen yang mulai di bangun di wilayah Jakarta, Bekasi dan sekitarnya sampai dengan bulan September 2008.

Nah, ceritanya kami sepakat untuk mengambil salah satu unit apartemen mungil itu. Lokasinya di Kalimalang, daerah perbatasan Jakarta – Bekasi. Pertimbangan sederhananya sih karena lokasi itu yang paling tepat untuk saya dan Sky. Secara dari sana ke kantor saya cukup naik angkutan umum satu kali. Begitupula dengan Sky, cukup naik mikrolet satu kali untuk menuju tempat jemputan kantornya menunggu. Well, tentu saja masih ada pertimbangan lainnya. Ini, ini, itu dan itu.

Pro-kontra pastinya. Banyak yang mendukung keputusan yang kami ambil. Namun banyak juga yang menyayangkan. Okelah. Apapun (makanannya, minumnya teh…stop! dilarang pasang iklan di blog gue! hahaha) pendapat mereka tetap kami dengarkan. Kami percaya mereka memberi masukan karena menginginkan yang terbaik buat kami. Tapi kami sudah dewasa kan? Berilah kepercayaan pada kami untuk memutuskan mana yang baik atau buruk menurut pandangan kami (pletak! ngomong apa sih kamu dee???? gyahahaha!!!! ).

Dan keputusan yang kami ambil ternyata merupakan keputusan yang sangat besar. Yup. Akibat dari keputusan itu sementara kami harus mengubah gaya hidup. Tidak ada lagi beli beli sesuatu yang tidak benar-benar diperlukan. Tidak ada lagi tempat-tempat favorit yang bisa dikunjungi. Tidak ada lagi ini. Tidak ada lagi itu. Pokoknya semua mesti di kontrol secermat mungkin. Hiks!

Tapi untunglah sekarang masa-masa itu sudah berakhir (hip hip horay!). Mulai 31 Agustus kemarin kami bisa menarik nafas panjang lagi. Minimal bisa lah nanti merayakan Idul Fitri dengan sedikit kastengel di meja. Fiuh…. Hehehe… Ok, it is the time, dee! It’s time to take a breath…. A deep…breath…. Yay!

Happy Fasting

September 1, 2008 by

Maaf lahir bathin…

Semoga kita menjadi manusia yang lebih baik

Amien…

Laundry? Yes or No

August 29, 2008 by

Malas? Bodoh? Atau malah pintar (hihihi)? Entah sebutan apa yang cocok buat saya. Yang jelas pakaian-pakaian kotor di rumah beberapa hari kemarin saya kirim ke binatu. Hehehe. Sampai sekarang saya memang masih belum menemukan orang yang bisa dimintai tolong untuk beres-beres rumah dan cuci setrika. Alhasil setelah lelah dari kantor, beberes rumah dan kemudian melihat tumpukan cucian di mesin cuci kok jadi…hihihi geleng-geleng kepala duluan.

Saya memutuskan untuk mengirim pakaian-pakaian kotor itu ke binatu dekat rumah, laundry kiloan. Yup, kiloan. Secara kalau ke laundry beneran (berarti ada laundry jadi-jadian hehehe) pasti mahal. Kemeja/blus kerja saja bisa dikasih harga lebih dari Rp 10.000/potong. Hasilnya memang tidak perlu diragukan lagi. Masalahnya, untuk kami yang pendapatannya pas-pasan begini (ihik ihik) berasa banget kalau mesti mengeluarkan uang sebanyak itu. Sementara kalau di laundry kiloan hitungan harganya ditentukan per 1 kilogram Rp 6.000, dan itu bisa terdiri dari 5, 6 (atau bahkan lebih) potong pakaian. Tergantung timbangan. So, jauh lebih murah dong.

Awalnya sempat khawatir juga sih titip cucian di laundry kiloan gitu. Mikir-mikir nanti cuciannya bersih atau tidak, pakaiannya rusak atau tidak… Ragu-ragu deh ceritanya. Tapi setelah melihat ke mesin cuci lagi kok hohoho cape lah yaaa…. Hahaha… Laundry kiloan? Positif! Hihihi

Dan semalam pakaian-pakaian itu sudah selesai di cuci setrika. Saya ambil yang paket reguler, 2 hari baru beres semua (kalau paket express cukup 1 hari dan harganya lebih mahal). Hasilnya? Well, not bad… Pakaian tidak rusak, cukup wangi, dan yang paling penting bersih.

Lumayan lah buat alternatif. Sekalian bagi-bagi rejeki buat orang lain yang sudah berbaik hati bersedia mencuci setrika pakaian kami (hahaha bilang aja malesss!!!! Ehh bukan males… hanya menyimpan energi buat kegiatan lain, buat nyenengin Sky misalnya. Hahaha). Namun demikian saya belum berani mengirim pakaian-pakaian yang harganya agak mahal (beuh, gaya! Kaya yang punya pakaian mahal aja! Huhuhu). Bagaimana pun juga saya kan masih belum tahu cara orang-orang di laundry itu mencuci. Takutnya semua main cuci jadi satu tanpa dipilah-pilah dari jenis bahan. Belum berani ambil resiko kalau nanti pakaiannya rusak (takut nggak sanggup beli lagi soalnya hahaha). Yaa… biar males tapi kan saya tidak sebodoh itu… hihihi…

Tapi saya memang pintar kok (bwahaha laut ngasih garem ke airnya sendiri inih!). Untuk cuci setrika 26 potong pakaian kemarin saya hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 22.000. Irit kan? Toh so far hasilnya bisa dibilang cukup memuaskan. Sepertinya mengirim pakaian ke laundry kiloan merupakan pilihan yang masuk akal bagi saya untuk sekarang-sekarang ini. Sama-sama menguntungkan lah.

Jokes

August 25, 2008 by

Dapat e-mail ini dari kakak. Lucu juga… Buat yang sudah pernah baca sorry kalau basi. Buat yang belum baca yuk kita ketawa rame-rame yuuukkkk….

Ah Beng bought a new mobile. He sent a message to everyone and said, “My mobile number has changed. Earlier it was Nokia 3310 and now it is 6610.”

How do you recognize Ah Beng in school? He is the only one who erases the notes from the book when the teacher erases the board.

Ah Beng : Why are all those people running?

Man : This is a race. The winner will get the cup

Ah Beng : If only the winner will get the cup, why others running?

Ah Beng : Doctor, in my dreams, I play football every night

Doctor : Take this tablet, you will be ok

Ah Beng : Can I take this tomorrow? Tonight is final game

Ah Beng : If I die, will you remarry?

Wife : No. I’ll stay with my sister. But if I die, will you remarry?

Ah Beng : No. I’ll stay with your sister too

Ah Beng complained to the police, “Sir, all items are missing, except the tv in my house.”

Police : How the thief didn’t take that tv?

Ah Beng : I was watcing tv news

Ah Beng told his servant : Go and water the plants!

Servant : It’s already raining

Ah Beng : So what? Take an umbrella and go!

A man asked Ah Beng why Ahmad Badawi goes walking in the evening and not in the morning. Ah Beng replied that Ahmad Badawi is PM not AM

Hahaha jangan protes kalo jayuz…. Sekian dan terima kasiiiihhh 😀